Pages

Minggu, 30 Oktober 2011

cara membuat akun di situs NEOBUX

1. Buka browser anda, bisa Internet Explorer, Mozilla Firefox atau yang lainnya.
2. klik banner berikut ini



3. Setelah bagian home neobux terbuka, cari tulisan Register, di sebelah kanan atas, lalu klik.
4. Akan muncul halaman web baru yang meminta kita untuk mengisi beberapa informasi. Penjelasan untuk masing-masing kolom isian yang ada adalah sebagai berikut :
* Username : -> diisi dengan sembarang nama yang kita ingini, nama ini nantinya yang akan menjadi identitas kita ketika login ke Neobux.
* Password : -> isi dengan sembarang angka/huruf, dengan panjang terserah. Ini akan menjadi sandi/password ketika anda nanti akan login ke neobux.
* Password confirmation : -> isikan sama persis dengan apa yang tadi diisi pada kolom isian password sebelumnya.
* Email : -> isikan dengan email anda.
* AlertPay/PayPal Email : -> isi dengan alamat rekening alertpay/paypal anda.
* Refferer : -> Refferer ini artinya adalah seseorang yang telah membawa anda tiba ke situs Neobux. Dan referrer ini tidak akan mempengaruhi penghasilan anda. Dan ini sebagai tanda terimakasih atas bantuan preferal sehingga anda bisa membuat akun di neobux
* Birth Year : -> isi dengan tahun lahir anda, ini sangat perlu. Jika-jika anda lupa dengan password, dan ini salah satu yang di tanyakan oleh pihak admin neobux untuk mendapatkan password anda lagi
* Image Verification : -> ketik sesuai gambar yang ada dibawah kolom Image Verification tersebut.
* dan setelah itu, tekan tombol kuning bertuliskan CONTINUE.
Halaman akan berpindah ke pengisian Validation code sesuai alamat email yang tadi kita ketik.
Ingat!!! Jangan ditutup dulu halaman validation code sampai anda mendapatkan code dari email anda tadi, code ini dikirim di alamat email yang anda masukkan ke pendaftaran tadi.
*langkah berikutnya adalah mengecek email anda, dicek di Inbox/Spam, apakah terdapat email bersubjek 'Email verification' dari Neobux. Jika ada, buka email tersebut, lihat baris yang terdapat tulisan 'All you have to do now is copy-paste this code in the registration form', copy tulisan dibawahnya, kemudian paste-kan ke kolom Validation code for di situs tadi. Lalu isi juga Image Verification-nya, terakhir klik tombol FINISH REGISTRATION.

Selamat, pendaftaran anggota Neobux yang anda lakukan telah berhasil. Dan silahkan login dengan username dan password anda tadi.

Selasa, 09 Agustus 2011

Pengukuran Massa


Penjelasan mengenai besaran massa telah kita bahas pada artikel dengan judul Besaran Massa Dalam Fisika. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas bagaimana cara pengukuran dari besaran massa tersebut.Jika kita berbicara mengenai pengukuran, pasti tidak akan lepas dari alat ukur. Alat ukur massa diantaranya adalah:

1. Neraca ( Timbangan)
Ada beberapa jenis neraca:
a. Neraca Analitis Dua Lengan
Jenis neraca ini biasanya digunakan untuk mengukur massa emas dan kristal dengan ketelitian mencapai 0,1 gram.
b. Neraca Ohauss
Cara penggunaan neraca Ohauss dapat Anda pelajari di "sini".
Neraca Ohauss ini biasanya digunakan dalam praktek di laboratorium. Jadi sebaiknya Anda mempelajari lebih dalam mengenai neraca jenis ini. 
Neraca Ohauss memiliki batas ukur mencapai 311 gram dengan ketelitian 0,1 gram.
c. Neraca Lengan Gantung
Neraca ini biasanya digunakan oleh para pedagang. Cara penggunaannya relatif mudah. Anda tinggal menempatkan benda yang akan diukur pada tempat penyimpan beban. Kemudian geser beban pemberat disepanjang batang bersekala sampai setimbang. Kemudian baca skala pada batang tersebut.
Bentuk lain dari neraca ini:
Prinsip penggunaannya sama tetapi penempatan benda yang akan diukurnya saja yang berbeda. Biasanya digunakan untuk benda yang ukurannya besar atau yang massanya besar sehingga tidak memungkinkan untuk penggunaan neraca lengan gantung.
d. Neraca Jarum Berskala.
Mohon maaf saya kurang tahu nama sesungguhnya dari timbangan ini, makanya saya pakai saja nama Neraca Jarum Berskala. Kalau ada yang tahu silahkan emailkan ke saya ya!

Neraca jenis ini biasanya digunakan dalam rumah tangga. Cara menggunaknnya pun sangat mudah. Anda tinggal menempatkan benda yang akan diukur massanya pada wadah yang berada pada bagian atas neraca, kemudian baca skala yang ditunjukan oleh jarum skala.
Jenis lain dari neraca ini adalah neraca pengukur massa badan.
e. Neraca pegas (dinamometer)
Neraca pegas atau biasa juga disebut dinamometer.Persamaan matematis suatu neraca pegas dinyatakan dalam:
k * X = m * g
dengan
k = konstanta pegas
X = defleksi
m = massa
g = gravitasi
Neraca/timbangan dengan bandul pemberat (seperti yang terdapat di pasar ikan/sayur) menimbang massa. Biasanya menggunakan massa pembanding yang lebih kecil dengan lever (tuas) yg panjang. Mengikuti hukum tuas (persamaan momen).
m1 * g * L1 = m2 * g * L2
dengan
m1,m2 = massa benda pertama, massa benda kedua
L1,L2 = panjang tuas pertama, panjang tuas kedua
g = gravitasi

Neraca pegas menunjukkan angka yang berbeda di bumi dan bulan, atau di daerah yg gravitasinya berbeda. Timbangan bandul menunjukkan angka yg sama di mana pun, asal masih ada gravitasi untuk menggerakkan timbangan.
f. Neraca Digital
Neraca digital (neraca elektronik) ini sangat mudah digunakan. Anda tinggal menempatkan benda yang akan diukur massanya kemudian anda tinggal melihat angka yang ditunjukan pada layar.
Ketelitian neraca digital ini mencapai 0,001 gram.

2. Spektrometer Massa
Alat ini digunakan untuk mengukur massa atom atau molekul.
Sampel dalam bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron berenergi tinggi. Perlakuan ini menyebabkan atom atau molekul sampel berionisasi (melepas elektron sehingga menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian dipercepat oleh suatu beda potensial dan diarahkan ke dalam suatu medan magnet melalui suatu celah sempit. Di dalam medan magnet, ion-ion tersebut akan mengalami pembelokan yang bergantung kepada:
  1. Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.

  2. Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.

  3. Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan.

  4. Muatan partikel. Makin besar muatan, makin besar pembelokan.

Pengukuran Waktu


Pengukuran waktu identik dengan menggunakan jam. Ada berbagai jenis jam yang telah berkembang sampai saat ini yakni jam dinding, jam pasir, jam matahari dan jam atom. Selain itu, pengukuran waktu dapat dilakukan dengan kronometer, stopwatch dan penanggalan radiometrik. Tentu kalian ingin mengetahui lebih lanjut karakteristik dari masing-masing alat pengukur tersebut. Penjelasanny akan ada di bawah ini.
1. Jam dinding
Jam dinding merupakan jam yang difungsikan secara letak atau biasanya diletakkan di dinding. Jam dinding dapat pula digunakan sebagai hiasan atau pajangan. Selain itu, ada pula jam tangan yang diletakkan di pergelangan tangan. Dapat sebagai penunjuk waktu dan perhiasan.
Jam dinding memiliki dua tipe yakni jam analog dan jam digital.



Jam dinding analog




Jam dinding digital
                                         
  







Jam dinding atau jam tang dipergunakan untuk menunjukkan jam, menit dan detik. Penggunaannya sangat mudah dan praktis karena menggunakan baterai sehingga dapat digunakan dan disimpan ditempat manapun. Berbeda halnya dengan jam matahari. Mengapa demikian? Mari kita bahas lebih lanjut.
2. Jam Matahari
Jam matahari atau sundial digunakan untuk menunjukkan waktu berdasarkan letak matahari. Rancangan jam matahari yang paling umum dikenal memanfaatkan bayangan yang menimpa permukaan datar yang ditandai dengan jam-jam dalam suatu hari. Seiring dengan perubahan pada posisi matahari, waktu yang ditunjukkan oleh bayangan tersebut pun turut berubah. Pada dasarnya, jam matahari dapat dibuat menggunakan segala jenis permukaan yang ditimpai bayangan yang dapat ditebak posisinya.
Jam matahari terbesar dia Asia juga dunia ternyata ada di Indonesia, tepatnya di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.



Sundial dilihat dari atas







Jarum penunjuk waktu

Kamu juga mampu membuat sebuah jam matahari di dinding tembok rumahmu untuk keperluanmu sendiri, paling tidak Kamu sudah berhemat terhadap pemakaian baterei. Bukankah Indonesia negara tropis yang setiap hari ada matahari? Dengan alat dan bahan sederhana seperti lembaran papan/triplek, cat, kuas, kawat, dan lain-lain, kamu dapat membuat banyak jam matahari.
Jam matahari hanya dapat digunakan pada siang hari karena itulah pemanfaatan jam ini kurang praktis untuk digunakan. Namun dengan variasi rancangan yang kecil, jam matahari dapat mengukur waktu standar serta waktu musim panas.


3. Jam Pasir

Jam pasir adalah perangkat untuk pengatur waktu. Terdiri dari dua tabung gelas yang terhunbung dengan sebuah tabung sempit .Salah satu tabung biasanya diisi dengan pasir yang mengalir melalui tabung sempit ke tabung dibawahnya dengan laju yang teratur. Ketika pasir telah mengisi penuh tabung bawah, alat ini bisa di balik sehingga dapat digunakan kembali sebagai pengatur waktu. Jam pasir merupakan nama umum yang mengacu pada gelas pasir, dimana jam pasir ini digunakan untuk menghitung waktu selama satu jam.
4. Jam Atom
Jam atom adalah sebuah jenis jam yang menggunakan standar frekuensi resonansi atom sebagai penghitungnya. Jam atom awal adalah maser dengan peralatan lainnya. Standar frekuensi atom terbaik sekarang ini berdasarkan fisika yang lebih maju melibatkan atom dingin dan air mancur atomik.

Maser untuk referensi frekuensi menggunakan ruangan (atau chamber) berbinar berisi gas terionisasi, pada umumnya caesium, karena caesium adalah elemen yang digunakan di dalam definisi resmi detik internasional.
Sejak tahun 1967, Sistem Satuan Internasional (SI) telah mendefinisikan detik sebagai 9.192.631.770 getaran dari radiasi yang berhubungan dengan transisi antara dua tingkat energi dari ground state atom Caesium-133. Definisi ini membuat osilator caesium (yang sering disebut jam atom) sebagai standard utama untuk waktu dan pengukuran frekuensi (lihat standard caesium). Kuantitas lain, seperti volt dan meter, berpegang pada definisi detik sebagai bagian dari definisinya.
Isi dari jam atom adalah sebuah microwave cavity (lubang resonansi) yang berisi gas terionisasi, sebuah oscillator microwave tertala (tunable), dan sebuah feedback loop yang digunakan untuk menyetel oscillator ke frekuensi yang paling tepat dari karakteristik absorpsi (penyerapan) yang ditentukan oleh perilaku masing-masing atom.
Sebuah pemancar microwave mengisi ruangan dengan gelombang radio berdiri (standing wave). Saat frekuensi radio bertepatan dengan frekuensi transisi hyperfine dari caesium, atom caesium tersebut menyerap gelombang radio dan selanjutnya memancarkan cahaya. Gelombang radio membuat elektron menjauh dari nukleus. Saat elektron kembali ke dekat nukleus, karena gaya tarik muatan yang berbeda, elektron tersebut bergetar sebelum berdiam diri di tempat yang baru. Perpindahan ini menyebabkan pancaran cahaya, yang sebenarnya adalah getaran listrik dan magnetisme.
Sebuah fotosel menerima cahaya tersebut. Saat cahaya itu meredup karena frekuensi rangsangan telah bergeser dari frekuensi resonansi, peralatan elektronik di antara fotosel dan pemancar radio menyetel frekuensi pemancar radio itu.
Proses penyetelan inilah letak sebagin besar kompleksitas sistem ini berada. Penyetelan mencoba untuk menghilangkan efek samping, seperti frekuensi dari transisi elektron yang lain, distorsi dalam medan kuantum dan efek suhu dalam mekanisme tersebut. Sebagai contoh, frekuensi radio itu diubah-ubah secara sinusoida untuk membentuk modulasi sinyal di fotosel. Sinyal dari fotosel kemudian bisa didemodulasi untuk digunakan sebagai kontrol terhadap pergeseran jangka panjang di frekuensi radio. Dengan demikian, sifat-sifat ultra-akurat dari kuantum mekanika dari frekuensi transisi atom caesium bisa digunakan untuk menyetel oscillator microwave ke frekuensi yang sama (kecuali untuk kesalahan eksperimentasi yang kecil). Dalam prakteknya, mekanisme feedback dan pemantauan adalah jauh lebih kompleks dari yang dijelaskan di atas. Saat jam baru dihidupkan, jam tersebut memakan waktu yang lama sebelum bisa dipercaya.



Jam Atom Skala chip yang diungkapkan NIST
Sebuah penghitung menghitung jumlah gelombang yang dibuat oleh pemancar radio. Sebuah komputer membaca penghitung, dan menghitungnya untuk mengubah angka tersebut kedalam sesuatu yang kelihatannya mirip dengan jam digital atau gelombang radio yang dipancarkan. Tentu saja, yang sebenarnya menjadi jam adalah mekanisme cavity, osilator, dan feedback loop yang menjaga standar frekuensi yang mana menjadi dasar jam tersebut.



Sejarah Ketepatan Jam Atom NIST
Sejumlah metode lain digunakan untuk jam atom untuk keperluan lainnya. Jam Rubidium sangat disuka karena harganya murah, dan ukurannya yang kecil (standard komersial sekecil 400 cm3), dan kestabilitasan jangka pendeknya. Jam-jam ini banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi komersial, portable, dan angkasa luar. Maser hidrogen (sering buatan Rusia) memiliki stabilitas jangka pendek yang tangguh dibandingkan dengan standard lain, namun memiliki kelemahan dalam akurasi jangka panjang.
Sering, satu standar digunakan untuk memperbaiki standard lainnya. Sebagai contoh, sebuah aplikasi komersial menggunakan standar Rubidium yang dipautkan ke sebuah penerima GPS. Sistem ini memiliki ketangguhan akurasi jangka pendek, dengan akurasi jangka panjang setara ke standard nasional waktu Amerika Serikat.
Umur standar adalah sebuah masalah penting. Standard modern Rubidium bisa bertahan lebih dari sepuluh tahun, dan menghabiskan ongkos sekecil US $50. Tabung referensi Caesium sangat cocok untuk standar nasional, saat ini awet sampai tujuh tahun, dan menghabiskan ongkos seharga US $35.000. Standard Hidrogen bisa awet sepanjang umur.
Tim Jepang telah mengembangkan jam atom menjadi jam optik. Jam atom  ini sangat sensitif sehingga dapat mendeteksi perubahan gravitasi Bumi dan memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur waktu hingga 17 digit. Dia juga akan secara dramatis meningkatkan sistem pelacakan GPS dan akan dapat mendeteksi perbedaan ketinggian sekecil 10 cm.
Jam atom digunakan untuk menetapkan Waktu Atom Internasional atau Universal Time Coordinated, yang berbeda tetapi lebih tepat dari Greenwich Mean Time. Selama bertahun-tahun, jam atom pun akan kehilangan keakuratan dan harus disesuaikan untuk menebus kehilangan pecahan deti. Hal ini terjadi karena "Dick effect", ketika suara yang tidak diinginkan dari laser jam menyebabkannya kehilangan jeja. Jam optik ini dapat menghindari hal itu dan jauh lebih stabil sehingga tidak perlu sering disesuaikan.
5. Kronometer

Kronometer adalah alat pencatat waktu yang cukup tepat untuk dapat digunakan sebagai standar waktu portabel, biasanya digunakan untuk menentukan bujur dengan cara navigasi selestial. Dalam dunia jam tangan, istilah ini juga sering digunakan ke jam yang telah dites dan diberikan sertifikat karena telah lulus standar ketepatan. Di Swiss, hanya jam yang diberi sertifikat oleh COSC (Contrôle Officiel Suisse des Chronomètres) yang dapat menggunakan kata Chronometer. Jam ini sangat penting ketika kita melakukan pelayaran.
6. Radiometrik
Penanggalan radiometrik (sering juga disebut penanggalan radioaktif) adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui usia pada berbagai benda, yang biasanya didasarkan pada perbandingan antara jumlah banyaknya isotop radioaktif alami yang ada dengan produk-produk hasil peluruhannya, dengan menggunakan tingkat peluruhan yang telah diketahui.

Pengukuran Besaran Panjang Dengan Mikrometer Sekrup



Mikrometer Skrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,01 mm. Mikrometer terdiri atas tiga jenis yaitu:
1. Mikrometer luar (Outside micrometer /aka micrometer caliper) digunakan untuk mengukur diameter kawat, tebal plat, dan tebal batang.



2. Mikrometer dalam (Inside micrometer) digunakan untuk mengukur diamter dari suatu lubang.

3. Mikrometer kedalaman (Depth micrometer) digunakan untuk mengukur kedalaman dari suatu lubang.

Pada kesempatan kali ini yang akan dibahas adalah mikrometer luar karena memang sering digunakan dan pada prinsipnya cara menggunakan mikrometer dalam dan mikrometer kedalaman pun sama.
Sebelum menggunakan, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian - bagian dari mikrometer skrup.

1.Bingkai (Frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan pengerutan yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk meminimalkan transfer panas dari tangan ketika pengukuran karena jika Anda memegang bingkai agak lama sehingga bingkai memanas sampai 10 derajat celcius, maka setiap 10 cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm.
2. Landasan (Anvil)
Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan dan diantara anvil dan spindle.
3. Spindle (gelendong)
Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan.
4. Pengunci (lock)
Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika mengukur benda.
5. Sleeve
Tempat skala utama.
6. Thimble
Tempat skala nonius berada
7. Ratchet Knob
Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan diukur tepat berada diantara spindle dan anvil.

Cara menggunakan mikrometer skrup:
1.Membuka pengunci mikrometer skrup kemudian membuka celah antara spindle dan anvil sedikit lebih besar dari benda yang akan diukur dengan cara memutar Ratchet Knob
2. Masukan benda yang akan diukur diantara spindle dan anvil.
3. Geserkan spindle ke arah benda dengan cara memutar ratchet knob sampai terdengar bunyi klik. Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh saja.
4. Kunci mikrometer skrup agar spindle tidak bergerak.
5. Keluarkan benda dari mikrometer skrup dan baca skalanya.

Cara membaca mikrometer skrup:
1. Posisikan mikrometer skrup tegak lurus terhadap arah pandangan.
2. Bacalah skala utama pada mikrometer skrup. Garis bagian atas menunjukan angka bulat dalam mm contohnya 1 mm, 2 mm, 3 mm, dst. Sedangan garis skala bagian bawah menunjukan bilangan 0,5. Perhatikan gambar berikut!

Dari gambar tersebut, garis skala atas menunjukan angka 7 mm dan garis skala bagian bawahnya menunjukan 0,5 mm maka skala utama pada mikrometer skrup tersebut menunjukan angka 7,5 mm.
3. Bacalah skala nonius yaitu garis yang tepat segaris dengan garis pembagi pada skala utama. Setiap satu garis pada skala nonius menunjukan 0,01 mm. Pada gambar di atas, skala nonius menunjukan angka 22 dikalikan dengan 0,01 mm sehingga skala noniusnya menunjukan 0,22 mm.
4. Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama dengan hasil pengukuran dari skala nonius. Sehingga dari gambar diatas diperoleh hasil pengukuran 7,5 mm + 0,22 mm = 0,72 mm.
Untuk lebih memahami perhatikan contoh pembacaan skala beriut ini!
 Dari gambar tersebut, skala utama menunjukan angka 3 mm dan skala nonius menunjukan 0,46 mm sehingga hasil pengukuran yang diperoleh adalah 3 mm + 0,46 mm = 3,46 mm.
Pada gambar tersebut, skala utama menunjukan angka 3,5 mm dan skala nonius menunjukan angka 0,06 mm sehingga hasil pengukuran yang diperoleh adalah 3,5 mm + 0,06 mm = 3,56 mm.

Ketidakpastian dari pengukuran dengan mikrometer skrup adalah setengahnya dari skala terkecil mikrometer skrup tersebut. yaitu 0,5 x 0,01 = 0,005 sehingga hasil pengukuran dapat dituliskan sebagai berikut

Masih bingung mengenai cara penggunaan mikrometer skrup? Untuk memperjelasnya perhatikan video berikut ini!





sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Micrometer
http://www.ehow.com/how_4870042_measure-using-micrometer-screw-gauge.html
http://www.complore.com/using-vernier-calipers-and-micrometer-screw-gauge-0

Cara Mengukur Panjang Dengan Mistar Geser (Jangka Sorong) dan Membaca Skalanya


Salah satu alat ukur yang digunakan dalam pengukuran panjang adalah mistar geser atau kita lebih mengenalnya dengan istilah jangka sorong (caliper). Jangka sorong terdiri dari dua jenis, yaitu jangka sorong digital dan jangka sorong analog. 



Jangka Sorong Digital



Jangka Sorong Analog








































Jangka sorong analog memiliki ketelitian sampai seperseratus milimeter (0,01 mm).  Bagian - bagian jangka sorong terdiri atas:





1. Rahang dalam
Rahang dalam digunakan untuk mengukur sisi luar dari suatu benda. Terdiri atas rahang tetap dan rahang geser.



2. Rahang luar
Rahang luar digunakan untuk mengukur sisi dalam dari suatu benda. Terdiri atas rahang tetap dan rahang geser.


3. Depth probe
Depth probe digunakan untuk mengukur kedalaman dari suatu benda.

4. Skala Utama (dalam cm)
Pada skala utama, angka 0 - 17 menunjukan skala dalam cm sedangkan garis - garis yang lebih pendeknya dalam mm. Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm sehingga dua sekala utama yang berdekatan berukuran 0,1 cm atau sama dengan 1 mm.


5. Skala utama (dalam inchi)
Pada skala utama, angka 0 - 6 menunjukan skala dalam inchi sedangkan garis - garis yang lebih pendeknya dalam fraksi.

6. Skala nonius (dalam 1/10 mm)
Pada jangka sorong di atas, untuk setiap garis skala menunjukan 1/10 mm. Tetapi ada juga yang memiliki skala 1/20, dll. Sepuluh skala nonius memiliki panjang 9 mm, sehingga jarak dua skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,9 mm. Dengan demikian, perbedaan satu skala utama dan satu skala nonius adalah 1 mm - 0,9 mm = 0, 1 mm atau 0,01 cm
Dengan melihat skala terkecil dari jangka sorong ini, maka ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil jangka sorong tersebut, yaitu: atau 0,005 cm

7. Skala Nonius (untuk inchi)
Menunjukan skala pengukuran fraksi dari inchi

8. Pengunci
Digunakan untuk menahan bagian - bagian yang bergerak ketika pengukuran seperti rahang atau Depth probe



Fungsi dari jangka sorong adalah:


1. Untuk mengukur sisi luar dari suatu benda, misalkan untuk diameter batang besi. 


Cara pengukuran:
  • Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.

  • Geser rahang kanan.

  • Masukan benda yang akan diukur ke antara kedua rahang bawah jangka sorong.

  • Geser rahang sampai tepat pada tepi benda.

  • Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.

  • Baca skala utama dan skala noniusnya.  

untuk mencoba mengukur sisi luar dengan jangka sorong secara online silahkan klik di sini .
Untuk download tutorial flash jangka sorong klik JANGKA SORONG.swf


2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda 
Cara pengukuran:
  • Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.

  • Masukkan rahang bagian atas ke dalam benda yang akan diukur. 

  • Geser rahang tepat pada benda dan putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.

  • Bacalah skala utama dan skala noniusnya. 


3. Untuk mengkuru kedalaman suatu benda.
Cara pengukuran:
  • Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.

  • Buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar benda.

  • Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.

  • Bacalah skala utama dan skala noniusnya.




Notasi Ilmiah


Dalam kehidupan sehari - hari kita sering menjumpai sejumlah bilagan seperti banyaknya buku tulis adalah 5 (lima) buah, Andi memiliki uang 5.000 (lima ribu) rupiah, dan sebagainya. Bilangan - bilangan tersebut mudah diucapkan dalam kata - kata dan tentunya mudah juga untuk dioperasikan (dijumlahkan, dikurangkan, dibagi ataupun dikalikan) tetapi bagaimana ketika Anda berjumpa dengan suatu bilangan yang besar sekali ataupun kecil sekali. Contohnya:

Kecepatan cahaya di ruang hampa udara adalah 299.792.458 meter per detik.

Massa elektron adalah 0,000000000000000000000000000000910938215 kg.

Utang Indonesia tahun 2010 adalah Rp. 1.878.000.000.000.000 (waduh besar sekali utang kita)

Melihat deretan angka seperti itu akan menyusahkan kita baik dalam pengucapan, perhitungan, dan juga memerlukan tempat yang lebar dalam penulisannya. Untuk mempermudah maka digunakanlah penulisan dalam bentuk bilangan sepuluh berpangkat yang selanjutnya dinamakan notasi ilmiah.

Notasi ilmiah dinyatakan:

 

a merupakan angka numerik hasil pengukuran dinyatakan dengan bilangan di antara 1 dan 10. Banyaknya angka disesuaikan dengan angka penting yang diinginkan.

 menunjukan orde bilangan.



Cara yang dapat dilakukan untuk penulisan notasi ilmiah ini adalah:

1.Pindahkan koma desimal sampai hanya ada satu angka (antara 1 dan 10) di kiri koma desimal.

2.Hitng banyaknya angka yang dilewati ketika memindahkan koma desimal tadi. kemudian jadikan pangkat dari 10 (n).
Apabila koma desimal bergerak ke kanan maka n bertanda negatif
Contoh:
0,000000000000000000000000000000910938215 (koma desimal dipindahkan ke kanan yaitu ke belakang angka 9)
notasi ilmiah menjadi:

Apabila koma desimal bergerak ke kiri maka n bertanda positif.
Contoh:
1.878.000.000.000.000 (koma desimal dipindahkan ke kiri, yaitu ke belakang angka 1)
notasi ilmiah menjadi:


3. Bilangan a disesuaikan dengan jumlah angka penting yang diinginkan. Misalnya massa elektron ingin dinyatakan dalam 3 bilangan angka penting, maka notasi ilmiahnya menjadi:

angka 9,109382 dibulatkan menjadi 9,11 dengan aturan pembulatan sebagai berikut:
1. Bulatkan ke atas, jika

  • angka berikutnya adalah 5, 

  • angka berikutnya adalah 5 dan masih ada angka lain yang bukan 0 setelahnya, 

  • angka berikutnya adalah 5 dan angka yang akan dibulatkan adalah ganjil

contoh 9,65 dibulatkan menjadi 9,7
2. Bulatkan ke bawah, jika

  • angka berikutnya kurang dari 5, atau

  • angka berikutnya adalah 5 diikuti dengan hanya angka-angka 0 atau tidak ada angka-angka lain setelahnya dan 

  • angka yang akan dibulatkan adalah genap

contoh 9,64 dibulatkan menjadi 9,6

Gunakan Kalkulator:



sumber:
Kanginan, Marthen.1995. Fisika SMU kelas 1 Caturwulan 1. Jakarta: Erlangga
http://www.suara-islam.com/news/berita/nasional/749-hutang-indonesia-2010-naik-rp161824-triliun
http://www.idomaths.com/id/angka_penting.php
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektron

Pengukuran Besaran Panjang Dengan Mistar


Ada berbagai jenis mistar sesuai dengan skalanya. Mistar yang skala terkecilnya 1 mm kita sebut mistar berskala mm. Mistar yang skala terkecilnya 1 cm kita sebut mistar berskala cm. Mistar yang  biasa anda gunakan disekolah adalah mistar yang berskala mm. Satu bagian skala terkecil mistar ini adalah 1 mm atau 0,1 cm. Oleh karena itu ketelitian mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm. 

Cara mengukur dengan mistar geser:
1. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar.
2. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda tepat berada di angka nol (0)


3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di titik nol mistar). Contoh, benda di atas menunjukan angka 6 cm + 3 mm. Dengan demikian panjang benda tersebut adalah 6,3 cm atau 63 mm.

Besaran Waktu



Salah satu besaran fisika yang telah kita kenal adalah waktu. Satuan Internasional untuk besaran waktu adalah sekon (s). Satu sekon ini didefinisikan sebagai "The duration of 9 192 631 770 periods of the radiation corresponding to the transition between the two hyperfine levels of the ground state of the caesium-133 atom. [13th CGPM (1967), Resolution 1]". Jadi satu sekon adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam transisi dari energi tingkat kedua ke tingkat energi dasarnya. Satu sekon juga merupakan waktu yang diperlukan medan  elektromagnetik untuk menyebar sejauh 299.792.458 meter dalam ruang hampa. 


Alat - alat ukur besaran waktu diantaranya adalah:


1. Jam matahari.
Sesuai dengan namanya, jam matahari dapat mengukur berdasarkan perjalanan banyangan matahari. Jam matahari tertua adalah obelisk (3500 SM) dan jam bayangan (1500 SM) dari peradaban Mesir dan Babilonia. 
Penggunaan jam ini hanya terbatas pada siang hari saja. 


2. Jam pasir
Jam ini terdiri dari dua tabung gelas yang terhubung dan salah satunya diisi denga pasir halus. Pasir mengalir dari tabung bagian atas ke tabung bagian bawahnya melalui celah sempit. Setelah tabung bagian bawah penuh, maka jam pasir bisa dibalik. 



Jam pasir analog





Jam pasir digital


Jam pasir ini sering digunakan untuk acuan waktu pelayanan makanan siap saji, ujian praktek, dan acuan lamanya memasak. 
3. Jam analog / digital (arloji)
Alat ukur waktu ini paling familiar karena sering kita gunakan dalam kehidupan sehari - hari. Ada beberapa jenis jam yang sering kita gunakan:



Jam Analog (jam dinding)



Jam Analog (jam tangan)



Jam Digital
Alat ukur waktu ini menggunakan satuan jam, menit, dan detik dengan konversi sebagai berikut: 1 jam = 60 menit, 1 menit = 60 detik, 1 jam = 3600 detik.

4. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kejadian. Misalkan untuk mengukur waktu yang diperlukan oleh seorang atlet lari dalam menempuh 100 m atau waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak harmonik.



Stop watch digital



Stop watch analog

5. Jam atom
Jam atom adalah sebuah jenis jam yang menggunakan standar frekuensi resonansi atom sebagai penghitungnya. Jam atom awal adalah maser dengan peralatan lainnya. Standar frekuensi atom terbaik sekarang ini berdasarkan fisika yang lebih maju melibatkan atom dingin dan air mancur atomik.


Maser untuk referensi frekuensi menggunakan ruangan (atau chamber) berbinar berisi gas terionisasi, pada umumnya caesium, karena caesium adalah elemen yang digunakan di dalam definisi resmi detik internasional.

Sejak tahun 1967, Sistem Satuan Internasional (SI) telah mendefinisikan detik sebagai 9.192.631.770 getaran dari radiasi yang berhubungan dengan transisi antara dua tingkat energi dari ground state atom Caesium-133. Definisi ini membuat osilator caesium (yang sering disebut jam atom) sebagai standard utama untuk waktu dan pengukuran frekuensi (lihat standard caesium). Kuantitas lain, seperti volt dan meter, berpegang pada definisi detik sebagai bagian dari definisinya.

Isi dari jam atom adalah sebuah microwave cavity (lubang resonansi) yang berisi gas terionisasi, sebuah oscillator microwave tertala (tunable), dan sebuah feedback loop yang digunakan untuk menyetel oscillator ke frekuensi yang paling tepat dari karakteristik absorpsi (penyerapan) yang ditentukan oleh perilaku masing-masing atom.

Sebuah pemancar microwave mengisi ruangan dengan gelombang radio berdiri (standing wave). Saat frekuensi radio bertepatan dengan frekuensi transisi hyperfine dari caesium, atom caesium tersebut menyerap gelombang radio dan selanjutnya memancarkan cahaya. Gelombang radio membuat elektron menjauh dari nukleus. Saat elektron kembali ke dekat nukleus, karena gaya tarik muatan yang berbeda, elektron tersebut bergetar sebelum berdiam diri di tempat yang baru. Perpindahan ini menyebabkan pancaran cahaya, yang sebenarnya adalah getaran listrik dan magnetisme.

Sebuah fotosel menerima cahaya tersebut. Saat cahaya itu meredup karena frekuensi rangsangan telah bergeser dari frekuensi resonansi, peralatan elektronik diantara fotosel dan pemancar radio menyetel frekuensi pemancar radio itu.

Proses penyetelan inilah letak sebagin besar kompleksitas sistem ini berada. Penyetelan mencoba untuk menghilangkan efek samping, seperti frekuensi dari transisi elektron yang lain, distorsi dalam medan kuantum dan efek suhu dalam mekanisme tersebut. Sebagai contoh, frekuensi radio itu diubah-ubah secara sinusoida untuk membentuk modulasi sinyal di fotosel. Sinyal dari fotosel kemudian bisa didemodulasi untuk digunakan sebagai kontrol terhadap pergeseran jangka panjang di frekuensi radio. Dengan demikian, sifat-sifat ultra-akurat dari kuantum mekanika dari frekuensi transisi atom caesium bisa digunakan untuk menyetel oscillator microwave ke frekuensi yang sama (kecuali untuk kesalahan eksperimentasi yang kecil). Dalam prakteknya, mekanisme feedback dan pemantauan adalah jauh lebih kompleks dari yang dijelaskan di atas. Saat jam baru dihidupkan, jam tersebut memakan waktu yang lama sebelum bisa dipercaya.


Sebuah penghitung menghitung jumlah gelombang yang dibuat oleh pemancar radio. Sebuah komputer membaca penghitung, dan menghitungnya untuk merubah angka tersebut kedalam sesuatu yang kelihatannya mirip dengan jam digital atau gelombang radio yang dipancarkan. Tentu saja, yang sebenarnya menjadi jam adalah mekanisme cavity, osilator, dan feedback loop yang menjaga standar frekuensi yang mana menjadi dasar jam tersebut.

Sejumlah metode lain digunakan untuk jam atom untuk keperluan lainnya. Jam Rubidium sangat disuka karena harganya murah, dan ukurannya yang kecil (standard komersial sekecil 400 cm3), dan kestabilitasan jangka pendeknya. Jam-jam ini banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi komersial, portable, dan angkasa luar. Maser hidrogen (sering buatan Rusia) memiliki stabilitas jangka pendek yang tangguh dibandingkan dengan standard lain, namun memiliki kelemahan dalam akurasi jangka panjang.

Sering, satu standar digunakan untuk memperbaiki standard lainnya. Sebagai contoh, sebuah aplikasi komersial menggunakan standar Rubidium yang dipautkan ke sebuah penerima GPS. Sistem ini memiliki ketangguhan akurasi jangka pendek, dengan akurasi jangka panjang setara ke standard nasional waktu Amerika Serikat.

Umur standar adalah sebuah masalah penting. Standard modern Rubidium bisa bertahan lebih dari sepuluh tahun, dan menghabiskan ongkos sekecil US $50. Tabung referensi Caesium sangat cocok untuk standar nasional, saat ini awet sampai tujuh tahun, dan menghabiskan ongkos seharga US $35.000. Standard Hidrogen bisa awet sepanjang umur.
Sumber:
http://www.simetric.co.uk
http://whatis.techtarget.com
http://en.wikipedia.org

Besaran Massa Dalam Fisika


Pada hari Minggu yang cerah, Bu Fitri pergi ke pasar buah - buahan. Ia membeli buah mangga seberat 2 kg, buah apel seberat 2,5 kg, dan buah durian seberat 5 kg. 

Jika kita perhatikan secara seksama, ada yang janggal dari cuplikan kisah tersebut. Coba, ada yang bisa menyebutkan letak kejanggalannya? Ada yang tahu sesuatu yang kurang tepat dari cuplikan kisah tersebut?

Ya, mungkin anda akan sedikit bingung ketika satuan dari "berat" adalah "kg". Mungkin ada juga yang pernah tahu bahwa yang memiliki satuan "kg" itu adalah "besaran massa". Dengan demikian apakah sama antara 'massa' dengan 'berat'?

Kebanyakan orang menganggap bahwa massa sama dengan berat. Namun dalam Fisika, kedua besaran tersebut berbeda. Massa (berasal dari bahasa Yunani) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. 

Massa tidak ditentukan oleh arahnya, maka massa termasuk besaran skalar. Satuan massa dalam Sistem Internasional (SI) adalah kilogram (kg). Berbeda halnya dengan berat yang merupakan besaran vektor. Satuan berat adalah newton (N).

Satuan kg ini merupakan salah satu dari tujuh besaran pokok. Satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Standar di kota Serves, dekat Paris. Kilogram standar berbentuk silinder yang terbuat dari platina - iridium. Standar skunder (duplikasi dari ukuran standar ini) dikirim ke laboratorium standar di berbagai negara. Secara peroidik kilogram skunder dibawa ke Perancis untuk ditera kembali dengan kilogram standar.


Ide pembuatan kilogram standar ini dimulai ketika terjadi reformasi pada revolusi Perancis. Sebelumnya, konsep kilogram adalah massa satu desimeter kubik air yang memiliki densitas (massa jenis) maksimum. Pada tahun 1795 seorang ahli kimia Perancis Louis Lefèvre-Gineau dan seoarang nauralis Italia Giovanni Fabbroni diberi tugas untuk menentukan seberapa masif dari satu desimeter kubik air. Bersamaan dengan itu satu kilogram sementara dibuat untuk tujuan komersil (sebagai acuan standar timbangan dalam perdagangan). Setelah selesai penlitian, para penliti menyimpulkan bahwa massa dari satu desimeter kubik air yang memiliki massa jenis maksimum 99,92072% dari massa kilogram sementara. 

Karena standar massa dari air tidak stabil dan tidak nyaman untuk digunakan, standar kilogram selanjutnya dibuat dari platinum. Untuk pembuatan standar kilogram platinum ini, Mark Etienna Janety (seorang ahli perhiasan kerajaan yang melarikan diri saat revolusi Perancis dimulai) dipanggil kembali ke Paris. Pada tahun 1796, ia membuat massa standar (kilogram). Salah satunya berbentuk silinder dengan diamter 39,4 milimeter dan tinggi 39,7 milimeter. Standar massa dari platinum ini diresmikan pada tahun 1799 yang disebut Kilogramme des Archives.

Pada 1870-an pemerintah Perancis mensponsori serangkaian konferensi (1870, 1872) untuk membahas bagaimana metrik standar terbaik harus dirancang, diproduksi dan didistribusikan. Salah satu kesimpulan konferensi adalah bahwa standar baru harus terbuat dari paduan platina-iridium. Standar baru siap untuk distribusi sebelum CGPM (Générale des Poids Konferensi et Mesures) pertama pada tahun 1889 yang disebut International Prototype Kilogram.














From:
Kepada:
Hasil:



sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Kilogram
http://www.sizes.com/units/kilogram.htm

Satuan Panjang (Length) dalam Fisika serta Sejarahnya


Salah satu besaran pokok yang telah kita kenal adalah panjang. Standar satuan untuk panjang dalam SI adalah meter. Sistem satuan yang didasarkan pada meter sebagai standar pengukuran dinamakan sistem metrik. Beberapa alat ukur panjang yang sering digunakan dalam bidang fisika adalah mistar, mistar geser, dan milimeter skrup.





Sejarah Satuan Panjang


Asal - usul meter ini dimulai sekitar abad ke-18. Pada tanggal 8 Mei 1790, The French National Assembly (Majelis Nasional Prancis) menetapkan 1 meter sama dengan panjang pendulum yang menempuh setengah periode selama satu detik. Kemudian pada tanggal 30 Maret 1791 The French National Assembly menyetujui usulan the French Academy of Sciences yang menyatakan bahwa 1 meter sama dengan 1/10.000.000 kali jarak sepanjang permukaan bumi dari kutub utara hingga khatulistiwa melalui meridian Paris. Namun, terjadi kesalahan ketika melakukan perhitungan sehingga prototipe lebih pendek 0,2 milimeter karena the flattening of the earth due to its rotation. Walaupun demikian, anggapan ini tetap digunakan sebagai jarak resmi untuk satuan panjang pada waktu itu.

Pada tahun 1795, Dibuat batasan 1 meter temporer dari logam kuningan. Pada tanggal 10 Desember 1799, The French National Assembly menetapkan batasan 1 meter platinum yang dibuat pada 23 Juni 1799 dan disimpan di National Archives, digunakan sebagai standar akhir. 

Ketidakpastian dalam pengukuran jarak tersebut menyebabkan Konferensi Umum tentang Berat dan Satuan (General Conference on Weights and Measures - CGPM) digelar untuk pertama kalinya pada tanggal 28 September 1889 dan menentukan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum dengan campuran iridium 10% yang diukur pada suhu titik lebur es (0 derajat Celcius).

6 Oktober 1927, Konferensi CGPM ke-7 menyesuaikan definisi 1 meter untuk jarak, pada suhu 0 derajat Celcius, antara sumbu dari dua garis tengah yan ditandai pada panel prototipe platinum-iridium, panel ini menjadi subjek tekanan atmosfir standar dan dukungan pada dua silinder yang paling sedikit berdiameter 1 cm, simetris ditempatkan pada bidang horizontal pada jarak 571 milimeter dari yang lainnya.

Definisi 1889 meter, berdasarkan prototipe artefak internasional platinum-iridium, digantikan oleh CGPM tahun 1960. Tepatnya pada tanggal 14 Oktober 1960, Konferensi CGPM ke-11 menetapkan 1 meter sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang dalam ruang hampa sehubungan dengan transisi antara 2p10 dan tingkat kuantum 5d5 dari atom krypton-86 (Kr-86). (Dari sumber lain ada yang menyebutkan 1 meter sama dengan 1.650.761,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton-86 (Kr-86) di dalam ruang hampa pada suatu loncatan listrik.)

Pada gilirannya, untuk mengurangi ketidakpastian, pada 21 Oktober 1983 Konferensi CGPM ke-17 menetapkan 1 meter sama dengan jarak yang ditempuh kecepatan cahaya (dalam ruang hampa) dalam selang waku 1/299.792.248 sekon. Tahun 2002 Komite Internasional tentang Berat dan Satuan (The International Committee for Weights and Measures - CIPM)menganggap meter menjadi satuan panjang yang tepat dan dengan demikian merekomendasikan definisi yang membatasi "ℓ panjang yang cukup pendek dengan dampak yang diramalkan oleh relativitas umum yang bisa diabaikan untuk ketidakpastian yang realisasi".





Konversi Satuan Panjang


Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan sehari-hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil :

km = Kilo Meter
hm = Hekto Meter
dam = Deka Meter
m = Meter
dm = Desi Meter
cm = Centi Meter
mm = Mili Meter

Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Contoh :

- 1 km sama dengan 10 hm
- 1 km sama dengan 1.000 m
- 1 km sama dengan 100.000 cm
- 1 km sama dengan 1.000.000 mm
- 1 m sama dengan 0,1 dam
- 1 m sama dengan 0,001 km
- 1 m sama dengan 10 dm
- 1 m sama dengan 1.000 mm

Untuk memudahkan silahkan gunakan kalkulator panjang.













From:
Kepada:
Hasil:


Sumber bacaan:
http://jalanan-kehidupan.blogspot.com/2010/07/sejarah-1-meter.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Length
http://physics.nist.gov/cuu/Units/history.html

All about... the metric system

Semua tentang ... sistem metrik

Bagaimana kita tahu berapa lama meter itu? Dan siapa yang pertama kali memutuskan bagaimana kita akan mengukur semuanya? Cari tahu di bawah ini.

Pada abad 18, Eropa menggunakan berbagai macam pengukuran yang berbeda. Di Perancis saja, ada ratusan istilah yang berbeda untuk setiap jenis unit. Beberapa terhubung ke tubuh manusia (ibu jari, jari, segenggam, setumpuk, kaki, kecepatan), orang lain untuk transportasi (keledai-beban, beban, tas, barel). Situasi dibuat lebih kompleks oleh kenyataan bahwa kata yang sama selalu mengacu pada kisaran nilai yang berbeda. Kaki A, misalnya, berhubungan dengan 20 atau lebih panjang yang berbeda dalam kerajaan.

Berapa lama meter?

Pada 1790, setahun setelah dimulainya Revolusi Perancis, sebuah proposal diletakkan di depan Majelis bahwa langkah-langkah yang ada itu harus ditinggalkan dan upaya dilakukan untuk menemukan pengukuran yang sama di mana-mana. Majelis kemudian menyusun sebuah dekrit yang ditujukan untuk menentukan meteran standar.

Pada bulan Maret 1791, diputuskan, atas rekomendasi dari Academy of Sciences, bahwa meter harus menjadi salah satu sepuluh juta dari panjang jarak dari khatulistiwa ke kutub utara. Meteran "" istilah pertama kali digunakan pada tahun 1790, tetapi tidak secara resmi diadopsi sampai UU 1 Agustus 1793.

Mengukur meter

Saat itu diperlukan untuk menghasilkan standar prototipe dua (meter dan kilogram) di mana pengukuran akan disalin untuk distribusi di seluruh Perancis. Pada tanggal 22 Juni 1799, dua prototipe disimpan di Archives of Republik, di mana mereka aman besi masih disimpan saat ini.

Lebih dari satu abad dan setengah setelah itu akhirnya didirikan di Perancis, sistem metrik telah menang dan tersebar di seluruh dunia, meskipun kita tidak lagi menggunakan prototipe sebagai standar untuk menilai kami meter tongkat oleh. Para ilmuwan telah datang dengan cara yang jauh lebih akurat mengukur jarak - panjang gelombang dan kecepatan cahaya. Sejak 1983, meter telah internasional didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa selama interval waktu 1 / 299 792 458 detik.
Ketika semua berjalan salah


Meskipun penggunaannya tampaknya menjadi standar, kesalahan masih bisa terjadi:


Pada tahun 1983 sebuah Boeing 767 jet kehabisan bahan bakar di pertengahan penerbangan karena dua kesalahan dalam mencari pasokan bahan bakar pesawat pertama Air Canada untuk menggunakan pengukuran metrik.
Pada tahun 1999 NASA kehilangan $ 125.000.000 pengorbit Mars karena satu tim teknik yang digunakan satuan metrik sementara yang lain digunakan adat AS unit untuk perhitungan.

Sumber: http://www.physics.org/article-questions.asp?id=60 

Besaran Fisika (Besaran Pokok dan Besaran Turunan)


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah panjang, waktu, suhu, dan berat benda. Secara tidak disadari ternyata kita telah belajar mengenai satu bahasan fisika yaitu "Besaran".

Namun, apa sih definisi dari besaran ini? Dari berbagai sumber yang saya baca, definisi dari besaran secara fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan angka eksak dan mempunyai satuan.

Dari sekian banyak besaran yang kita kenal, besaran dibagi ke dalam dua kelompok yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Definsi dari besaran pokok adalah besaran yang telah ditentukan terlebih dahulu (satuannya telah ditetapkan) berdasarkan kesepakatan para ahli fisika. Kalau di Indonesia ada istilah "sembilan bahan pokok", dalam fisika juga ternyata ada istilah seperti itu, yaitu "tujuh besaran pokok". Tujuh besaran pokok ini terdiri atas besaran panjang, waktu, massa, arus listrik, jumlah molekul, dan intensitas cahaya.

Selain besaran - besaran pokok yang telah nyatakan di atas, ada juga yang dinamakan dengan turunan. Definisi dari besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Contohnya volume yang diturunkan dari besaran panjang; gaya yang diturunkan dari besaran massa, panjang dan waktu; kecepatan yang diturunkan dari besaran panjang dan waktu. Lebih lengkapnya lihat tabel besaran dan juga satuannya di bagian bawah postingan ini.

Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda. Agar adanya keseragaman, satuan untuk besaran - besaran fisika didasarkan pada satuan Sistem Internasional (SI). Satuan SI ini diambil dari sistem metrik yang telah digunakan di Perancis setelah revolusi tahun 1789.

Berikut adalah besaran - besaran fisika beserta satuannya:










Basic SI quantities
Quantity
Dimension
Alternatives
Root definition and Notes
Length/distance m m meter
Mass kg kg kilogram
Time s s second
Curren, electric A A ampere
Temperature K K kelvin
Quantity of subtance mol mol mole
Luminosity/Luminous Intensity cd cd candle

Untuk besaran turunan, silahkan lihat -**di sini**-