Nurdin Halid adalah ketua Persatuan Sepakbola. Seluruh Indonesia
(PSSI) yang paling kontroversial. Di jaman kepengurusannyalah dia banyak
digugat mudur, karena prestasi buruk Timnas dan karena terpidana harus
mengendalikan roda organisasi dari balik jeruji. Tetapi di jamanyalah
juga PSSI banyak disanjung karena kehebatannya dalam piala AFF 2010
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9 … N3PC1JjnHA
Nurdin Halid adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia. Ia adalah Ketua Umum PSSI dan pernah menjadi anggota DPR-RI dari partai Golkar
pada tahun 1999-2004. Pada 16 Juli 2004, dia ditahan sebagai tersangka
dalam kasus penyelundupan gula impor ilegal. Ia kemudian juga ditahan
atas dugaan korupsi dalam distribusi minyak goreng. Hampir setahun
kemudian pada tanggal 16 Juni 2005, dia dinyatakan tidak bersalah atas
tuduhan tersebut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan dibebaskan.
Putusan ini lalu dibatalkan Mahkamah Agung pada 13 September 2007 yang
memvonis Nurdin dua tahun penjara. Ia kemudian dituntut dalam kasus yang
gula impor pada September 2005, namun dakwaan terhadapnya ditolak
majelis hakim pada 15 Desember 2005 karena berita acara pemeriksaan
(BAP) perkaranya cacat hukum. Selain kasus ini, ia juga terlibat kasus
pelanggaran kepabeanan impor beras dari Vietnam dan divonis penjara dua
tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Agustus 2005.
Tanggal 17 Agustus 2006 ia dibebaskan setelah mendapatkan remisi dari
pemerintah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Dari
perkawinannya dengan Andi Nurbani, dia memperoleh lima putra dan satu
putri. Adiknya, Kadir Halid, adalah manajer tim sepak bola PSM Makassar.
Sebagai Ketua PSSI
Nurdin
terpilih sebagai Ketua PSSI pada tahun 2003. Ia dikenal sebagai ketua
PSSI yang kontroversial. Dia menjalankan organisasi dari balik terali besi penjara,
mengumumkan ide menaturalisasikan pemain asing, menambah jumlah peserta
Liga Indonesia tiap tahun sehingga tidak ada klub yang terdegradasi,
menentang penghentian pengucuran dana APBD untuk klub, dan mengurangi
sanksi Persebaya yang sebelumnya terlibat kerusuhan pertandingan secara
besar-besaran dari larangan main di kandang selama dua tahun menjadi
hanya larangan sebanyak 3 kali pertandingan kandang.
Nurdin Halid Harus Mundur
Saat
itu Nurdin Halid, dituntut mundur dari jabatannya terkait melorotnya
prestasi sepak bola Indonesia oleh Gerakan Reformasi PSSI Indonesia.
Dianggap bahwa prestasi sepak bola Indonesia dari waktu ke waktu semakin
melorot. Buktinya, pada dua SEA Games terakhir, Indonesia selalu kandas
di penyisihan. Apalagi, Indonesia mengalami kek`lahan yang memalukan
dari tim lemah Laos, 0-2. Selain itu, timnas Indonesia gagal tampil di
Piala Asia untuk pertama kalinya dalam 14 tahun terakhir. Bahkan, dalam
rangking FIFA terbaru per 3 Februari 2009, posisi Indonesia melorot
tajam dari peringkat ke-120 (Desember 2009) menjadi peringkat ke-136.
Ini peringkat terburuk Indonesia setelah Juni 2009 terpuruk di rangking
138 dunia. PSSI juga dianggap tak kuasa menangani berbagai macam
permasalahan seperti dugaan suap, kerusuhan antarsuporter, dan
kompetisisi yang tidak profesional dan fair.
Oleh Gerakan Reformasi
PSSI Indonesia kondisi ini tak terlepas dari kinerja kepengurusan PSSI
di bawah Nurdin Halid. “PSSI seharusnya malu dengan buruknya prestasi
Indonesia. Kelompok itu juga meminta agar pemerinta dan suporter
berperan aktif mendesak PSSI melakukan Kongres Luar Biasa (KLB).
“Pemerintah harus bertanggung jawab dan melakukan tindakan luar biasa
jika Ketua PSSI tidak mundur. Suporter dan masyarakat juga harus
mendorong percepatan KLB,” kata juru bicara kelompok penggugat Nurdin
itu.
Hal senada disampaikan anggota DPR Komisi X, Dedi “Miing”
Gumelar. Menurutnya, Nurdin Halid tidak layak lagi menjadi ketua. “Apa
seseorang yang dipenjara bisa bertanggungjawab?” tegas Miing. Ia
berpendapat Kongres Sepakbola Nasional (KSN) merupakan momentum yang
tepat untuk melakukan perbahan. “KSN merupakan momentum perubahan. Tidak
apa-apa jika akhirnya FIFA menghukum PSSI sehingga kita bisa berkancah
di laga internasional. Toh, kia juga tak bisa berprestasi. Tapi, dengan
cara ini kita bisa membenahi sepak bola Indonesia sehingga 10 atau 15
tahun lagi bisa berprestasi,” tegasnya.
Bahkan ada upaya yang
sistematis berdalih upaya penyelamatan sepak bola Indonesia dan
mendorong reformasi di PSSI termasuk di dalam pergantian Ketua dan
Pengurus PSSI serta percepatan KLB. Dukungan dapat dilakukan dengan cara
aksi simpatik, meminta anggota PSSI di daerah untuk menyetujui gagasan
reformasi atau kongres luar biasa PSSI maupun cara-cara lain yang santun
[*]Siap Mundur[/*]
Nurdin
Halid menyatakan siap mundur bila ada usulan dan permintaan yang
diajukan sesuai dengan prosedur dan tata tertib organisasi sepak bola
nasional itu. “Saya siap mundur bila organisasi meminta,” katanya pada
acara pelantikan pengurus PSSI Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di
Palembang, Minggu (14/3/2010) malam.
Namun, bila orang lain yang
meminta mundur, maka ia tidak akan keluar dari organisasi sepak bola
yang sudah lama berdiri tersebut. Dia mengakui, banyak desakan supaya
dia mundur dari jabatan ketua umum PSSI. Namun, permintaan tersebut,
menurut Nurdin, di luar dari organisasi resmi sepak bola itu.
Mundur
atau tidak, pengurus inti bukan ditentukan dari luar organisasi resmi
sehingga dia bertekad tidak akan mundur bila tidak diminta oleh PSSI.
Desakan untuk mundur itu menurutnya justru akan dijadikan sebagai
motivasi dalam memajukan persepakbolaan di Tanah Air.
Dia menyatakan,
PSSI merupakan organisasi yang solid dan bertujuan untuk memajukan
persepakbolaan di Indonesia. “PSSI sebagai perjuangan dalam memajukan
dunia olahraga, khususnya cabang sepak bola. Jadi, kepengurusan tidak
bisa ditentukan orang luar, dan bila ingin mengganti pengurus, harus
melalui rapat organisasi,” kata dia.
Dia mengakui, selama ini
persepakbolaan di Tanah Air sudah ada kemajuan karena, berdasarkan hasil
pertandingan, tim Indonesia tidak jauh berbeda dengan kesebelasan luar
negeri. “Bahkan, tempo permainan tim Indonesia sekarang ini sudah mulai
tinggi sehingga secara umum persepakbolaan nasional sudah mengalami
kemajuan,” kata Nurdin Halid
Titik Balik Nurdin
Sejak
digelar perhelatan piala AFF 2010, tampaknya menjadi titik balik
seorang Nurdin. Saat itu eforia terhadap Timnas Indonesia sangat luar
biasa. Tampaknya baru kali ini masyarakat Indonesia begitu antusias
terhadap tim kebanggaannya.
Saat itu semua perhatian bangsa Indonesia
tersedot oleh penampilan timnas. Baru kali ini kegilaan dan fanatisme
terhadap timnas sangat tinggi, bahkan tampaknya belum pernah terjkadi
sebelum era sepakbola Indonesia selanjutnya.
Keberhasilan ini adalah
keberhasilan bersama semua pihak. Tanpa terkecuali peran Nurdin
tampaknya diakui tidak dapat dipisahkan. Salah satu kontribusi
keberhasilannya adalah ide naturalisasi pemain asing dalam timnas yang
dapat membuat timnas semakin hebat. Keberhasilan timnas tampaknya akan
membuat surut berbagai pihak yang terus menerus menyuarakan mundurnya
ketua PSSI. Ketua PSSI tampaknya bisa menjadikan jabatan yang paling
starategis di Indonesia. Jabatan tersebut dampak mempunyai alat politik
yang cukup besar bagi karier seseorang. Wajarlah bila terjadi perebutan
ketua umum PSSI yang sangat kuat di antara beberapa orang yang
berambisi. Sehingga tidaklah heran dongkel mendongkel jabatan tersebut
dapat seperti perebutan jabatan politik saja. Bahkan PSSI dapat
dijadikan alat [poltik adalah saat kunjungan PSSI ke rumah ketua umum Golkar Aburizal bakrie adalah petunjuk kuat bahwa politisasi PSSI sulit dielakkan]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih